SBD, BULETIN.CO.ID – Sabtu 21 januari 2023 Redupan siang angin sepoi-sepoi berlalu dalam mengipas roman wajah yang ceria dibalai bambu, berbincang-bincang dengan Wakapolres Sumba Barat Daya Kompol I Ketut Mastina.S.Sos ,Ketua Bateman,kades Homba Rande ditengah perbincangan wakapolres Sumba barat daya menceritakan kisah perjuangannya yang awalnya menjadi stap pengajar di pendalaman negara Timor Leste yang sebelumnya berpisah dengan indonesia dan bagian provensi Timor timur.
pada waktu itu tutur pak Wakapolres kelahiran sumatera akan tetapi daerah asal dari pulau dewata (Bali) kedua orang tua nya yang kebetulan profesi sebagai Guru setelah lulus dari D3 jurusan biologi ingin merantau di pulau Timor untuk mengapresiasikan ilmu yang didapatkan dari bangku Kuliah hingga mendapat beasiswa S1 yang utusan dari sekolah tempat mengajar nya demi menempuh pendidikan S1 di Undana Kupang sekaligus menjadi Alumni Undana kupang yang tak bisa diceritakan dengan katanya hanya cuman rasa bahagia yang kita temui pengalaman wakapolres, setelah lulus bukan menjadi Guru lagi akan tetapi sudah menjadi polisi yang mengabdi pada negara Republik indonesia tuturnya dengan wajah ceria
perjuangan pada waktu itu penuh dengan tantangan, sekolah tempat ngajar pun telah dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab akhir memutuskan untuk kembali ke Bali sambil tanpa sepengetahuan orang tua waktu kembali ke pulau tempat kelahiran kedua orang tua nya ,namun apa daya ketika kembali disana ,agar tidak mengecewakan orang tua bahwa diri nya telah kabur dari tempat kerja nya dengan alasan bahwa sekolah telah libur itu pun tidak sebatas itu saja demi menyenangkan hati orang tua tetap kembali tempat asal tempat kerja yang walaupun beda wilayah tempat ngajar pertama yakni di provensi Timor timur pada waktu masih bergabung dengan indonesia di celah-celah Beliau dengan kesibukkan mengajar, karena hanya pingin mencoba dan mencoba menaruh hati pada pendaftaran polisi yang pada yang di ikuti oleh ribuan siswa yang terdaftar pada penerimaan polisi, namun hanya 15 orang yang diterima oleh kerana itu Tuhan berkehendak beliau lulus Test Polisi tanpa mengeluarkan uang sepersen pun tanpa menyesuhkan Orang tuanya
kami pun yang mendengarkan curhat pengalaman wakapolsek menjadi kagum pada beliau dibalik kesuksesan itu beliau terpanggil menjadi Wakapolres di Sumba Barat Daya.
kisah melanjutnya ujuk cerita canda dan tawa dari pengalaman itu beliau juga ingin berbagi pengalaman tata cara bercocok tanam yang benar yakni cara menanam jagung,padi,Lombok,dan sayur-sayuran lain yang dapat menghasilkan uang dan demi kelangsungan hidup yang sederhana tapi menyenangkan sambil memberikan contoh tata cara memberi pupuk pada tanaman,mengatasi hama dan cara membajak kebun yang benar yakni dengan kembali ala kadar dahulu kala masih menggunakan pacul ala kadar akan tetapi sekarang kita sudah menggunakan hentraktor yang serba cangih ,membuat kami yang mendengar hampir di hinggapi alalat yang sedang bercanda dengan kami mengambil semangat dan eksportif
Lantas beliau mencontohkan wilayah yang maju dan menjadi desa percontohan seperti di sumbawa,bali,jawa dan sumatera petani-petani yang maju dan sukses karena mereka berhenti menjudi,berhenti miras,berhenti narkobaan dan mampu menyekolahkan anak tinggi-tinggi ada yang S1,S2,S3 tutur wakapolres Sumba Barat Daya
Dengan kata lain wilayah maju dan jaya apabila kita bekerja dengan jujur ,tidak malas-malasan dalam mengelolah bumi ini yang kayak dengan alam , saya yakin dikodi ini tidak ada kemeskinan,tidak ada kelaparan,tidak ada pencurian yang merajalela dan kita akan jaya yang akan datang pungkas wakapolres Sumba Barat Daya akhirnya kami berpisah dengan waktu karena malam telah tiba ambillah hikmah ini sebagai pelajaran dan pengalaman (Gus Mone AL Mughni)