Trenggalek, BULETIN.CO.ID – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengunjungi keluarga bayi 5 bulan putra pasangan Mukono dan Adelia yang Meninggal usai mendapat imunisasi dari bidan. Di Desa Gembleb Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, Rabu (29/3/2023).
Kunjungan Bupati Trenggalek sendiri ditujukan untuk menyampaikan rasa bela sungkawanya atas kejadian yang menimpa pada bayi 5 bulan itu.
“Kemarin saya baru mengikuti beberapa acara di Jakarta terus Surabaya dan saya pulang kemarin ke Trenggalek. Terus saya belum sempat menengok ke rumah duka, untuk itu hari ini kita mengucapkan bela sungkawa,” ungkapnya.
Mas Ipin Sapaan akrab Bupati Trenggalek ini juga mendoakan almarhum sang bayi dan juga menguatkan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan menghadapi cobaan atas kejadian naas yang menimpanya.
“Adapun yang lain-lain, Pak Mukono sudah melangkah dan menurut saya mencari keadilan keluarga itu juga sesuatu hal yang baik. Tapi saya mengingatkan bahwa semua yang ada di dunia ini adalah titipan, jadi saya menguatkan diri dan kita sama-sama saling menguatkan. Harapannya beliau juga kuat,” tuturnya.
Selanjutnya mas Ipin juga mendukung proses nanti tetap berjalan. Harapannya proses penyelidikan bisa membuahkan hasil yang baik, sehingga nanti tidak meresahkan masyarakat.
“Terkait imunisasi, samalah kalau dulu waktu Covid, vaksin bisa menyebabkan fatalitas dan sebagainya. Makanya ada mekanisme yang memberikan jeda untuk melihat apakah ada kejadian ikutan pasca imunisasi,” terangnya.
“Yang di imunisasi juga bukan satu orang saja, makanya dengan adanya investigasi nantinya, semoga bisa semakin membuka apakah sebenarnya penyebab kejadian ini. Apakah benar karena akibat imunisasi atau kan karena yang lain. Kalau urusan medisnya saya tidak mengerti, biar hasil investigasinya nanti seperti apa,” tambahnya.
Sementara itu disampaikan salah satu pihak keluarga, putra dari pasangan Mukono dan Adelia tersebut setelah menjalani imunisasi meninggal dunia pada selasa (21/3/2023).
Setelah imunisasi kondisinya demam, Melihat kondisi itu balita tersebut dibawa ke bidan, sesampainya di bidan, justru dibilang kondisi seperti ini sudah biasa dan sudah menjadi resiko saat imunisasi. Selanjutnya bidan desa memberikan obat penurun panas dan diare.
Usai obat diminum putra pasangan Mukono dan sempat mengalami kejang dengan mata melotot.(Junet).