Malang, BULETIN.CO.ID – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan budaya lokal dengan menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pemutakhiran Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Acara yang berlangsung di Rumah Makan Yogyakarta Jalibar Kepanjen ini menjadi langkah awal yang strategis dalam merumuskan kebijakan budaya yang lebih terarah untuk masa depan Kabupaten Malang.
Dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, S.Sos., M.Si., forum ini menghadirkan berbagai penggiat budaya dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Malang, beserta beberapa narasumber ternama di bidang kebudayaan, seperti Ary Budianto, M.A (Akademisi), I Wayan Suyadnya (Budayawan), dan Ki Suroso (Budayawan).
FGD ini berfungsi sebagai upaya awal dalam memperbarui dan mengembangkan data kebudayaan di Kabupaten Malang, yang nantinya akan menjadi pijakan penting dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun mendatang. Kegiatan ini tidak hanya menitikberatkan pada pengumpulan data, tetapi juga menghasilkan sejumlah rekomendasi kebijakan yang dianggap krusial untuk pengembangan budaya lokal.
Purwoto menegaskan bahwa pemutakhiran PPKD adalah langkah penting untuk memastikan setiap kecamatan di Kabupaten Malang terwakili secara akurat dalam peta kebudayaan. “Budaya adalah identitas kita, dan pengembangan kebudayaan daerah bukan hanya tentang pelestarian, tetapi juga bagaimana kita bisa menempatkan budaya sebagai aset yang berdaya saing di masa depan,” ujar Purwoto.
Diskusi yang dipimpin oleh narasumber, seperti Ary Budianto dan I Wayan Suyadnya, menyoroti bahwa pemajuan kebudayaan bukan hanya tentang warisan tradisi, tetapi juga tentang inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan zaman. Ki Suroso, sebagai salah satu budayawan yang hadir, menekankan bahwa kebudayaan harus menjadi bagian dari jati diri masyarakat yang terus berkembang, namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur.
Dalam sesi diskusi, berbagai ide cemerlang muncul dari para peserta. Beberapa kecamatan mengemukakan potensi budaya mereka, dari seni pertunjukan tradisional hingga warisan kuliner lokal, yang diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam strategi pengembangan kebudayaan Kabupaten Malang.
Salah satu hasil utama dari forum ini adalah disusunnya sejumlah rekomendasi kebijakan yang akan menjadi panduan dalam memajukan kebudayaan Kabupaten Malang ke depannya. Rekomendasi ini mencakup langkah-langkah strategis untuk melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan kebudayaan daerah secara lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Ini bukan hanya tentang melestarikan budaya, tetapi juga bagaimana budaya bisa menjadi sumber inspirasi dan ekonomi bagi masyarakat,” jelas Ary Budianto, salah satu narasumber dari kalangan akademisi.
FGD ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kebudayaan sebagai identitas masyarakat yang tak ternilai. Kabupaten Malang, dengan beragam kekayaan budayanya, diharapkan mampu menjadi salah satu pusat kebudayaan di Indonesia yang terus memajukan nilai-nilai luhur bangsa.
Purwoto berharap bahwa dengan hasil dari FGD ini, Kabupaten Malang dapat semakin berkembang dalam bidang kebudayaan dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional. “Budaya bukan hanya warisan, tetapi juga pondasi untuk masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang menunjukkan bahwa kebudayaan lokal bukan hanya perlu dilestarikan, tetapi juga dikembangkan agar menjadi identitas yang membanggakan dan bernilai strategis bagi pembangunan Daerah.(Irfan)