Malang, BULETIN.CO.ID – Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Dr. Umar Usman mengunjungi UKM (Usaha Kecil Menengah) pembuat shuttlecock yang berada di Singosari Kabupaten Malang, Jawa Timur. (11/09/2024).
Usaha milik Kodari yang tepat berada di Desa Candirejo, menjadi bidikan salah satu Bacalon Wabup, untuk mengetahui gambaran dan kendala yang sedang dihadapi, terhadap salah satu jenis usaha yang potensial dan menjanjikan di Kabupaten Malang.
Kodari yang sudah menjalankan bisnisnya sejak tahun 1999, sempat mengeluhkan permasalahan yang sedang di hadapi, untuk memajukan usahanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini, dirinya tengah kesulitan mencari bahan baku pembuatan shuttlecock (bola bulutangkis) karena bahan baku yang diimpor langsung dari cina, ditambah lagi saat ini sudah tiga bulan tidak dikirim karena persaingan harga.
“Bahan baku bulu dari bulu Mentok yang diimpor dari China saat ini mengalami kesulitan, sekarang 3 bulan tidak datang karena persaingan harga,” jelasnya.
Dikatakannya, produknya dikirim ke Taiwan, hingga akhirnya biaya produksi menjadi mahal. Bahan baku lokal tidak mencukupi meskipun peternakan Mentok di Indonesia juga banyak.
Ia menuturkan saat ini mengalami penurunan produksi dan banyak mengurangi (merumahkan) karyawan.
Sebenarnya hasil yang dia dapat cukup lumayan banyak, bahkan untuk memenuhi permintaan pasar, banyak dikerjakan di setiap rumah anggota pelaku usaha. Jumlah karyawan bisa mencapai 22 orang untuk mengerjakan di tiap rumahnya.
Alasan berani menjalani usaha ini karena dulunya ia pernah ikut bekerja di pabrik, lalu perlahan mencoba memasok ke pabrik, dan setelah dirasa bisa, dia keluar dari pabrik.
Dengan adanya keluhan dari salah satu pengusaha kecil tersebut, dr. Usman merespon bahwa dirinya agar bisa mencarikan solusi atas kendala yang sedang dialami oleh para pelaku usaha kecil Shuttlecock.
“Kami menilai sebenarnya usaha ini membutuhkan perhatian dan bantuan untuk kemajuannya. Selain memberikan kemanfaatan membuka lapangan kerja juga bisa memotivasi kemajuan cabor Bulutangkis,” ungkap pria berjuluk Dokter Rakyat ini.
Pihaknya juga mengatakan, meningkat atau menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya keterlibatan UMKM.
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 4, UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
“Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi,” tutupnya.(Irfan)