Pamekasan, BUETIN.CO.ID – Penerangan Jalan Umum (PJU) masyarakat sangat membutuhkan ketika malam hari tiba. Namun beberapa PJU terlihat mati ataupun rusak, baik di perkotaan maupun jalan di perdesaan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pamekasan, Basri Wiliyanto mengatakan pemyebab paling fatal PJU rusak akibat listrik sering padam.
Pihaknya juga menyebut cuaca extrim sangat berpengaruh terhadap listrik padam yang mengakibatkan kerusakan pada barang elekronik, terutama lampu.
Bahkan kata Basri, Bulan November sering hujan dan angin kencang yang mengakibatkan listrik sering padam, bahkan dalam sehari bisa sampai dua kali padam.
“Entah di perkotaan, di pedesaan listrik itu sering padam. Kita tidak menyalahkan PLN. kalau sekarang akibat angin dan hujan listrik sering padam, kalau sebelumnya masih belum memasuki musim hujan layangan penyebabnya. Tv saya aja mati sudah tiga bulan akibat listrik sering padam, mau gimana lagi”, jelas Basri kepada Buletin.co.id. Rabu (07/12/2022).
Basri juga menuturkan, pihaknya telah menyiapkan anggaran perawatan terhadap PJU yang mati ataupun rusak. Walaupun tidak langsung diperbaiki secara serentak karena anggaraannya sangat terbatas.
“Untuk anggaran perawatan itu ada, namun sangat terbatas dari kami, tidak mungkin bisa mengcover seluruh PJU yang ada di Kabupaten Pamekasan. Jadi setiap ada laporan tim kami langsung perbaiki PJU yang bermasalah, meskipun secara bergantian”, imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak menyalahkan pihak PLN. Karena mengingat sekarang musim penghujan kata Basri, maka hal tersebut wajar.
Basri juga menuturkan, pihaknya telah menyiapkan anggaran perawatan terhadap PJU yang mati ataupun rusak. Walaupun tidak langsung diperbaiki secara serentak karena anggaraannya sangat terbatas.
“Untuk anggaran perawatan itu ada, namun sangat terbatas dari kami, tidak mungkin bisa mengcover seluruh PJU yang ada di Kabupaten Pamekasan. Jadi setiap ada laporan tim kami langsung perbaiki PJU yang bermasalah, meskipun secara bergantian”, imbuhnya.
Basri juga menghimbau kepada masyarakat supaya bisa menjaga fasilitas yang ada.
“Kalau daerah utara seperti waru dan juga Pakong lampunya dirusak, kemudian kabelnya dicuri. Karena Harga lampunya saja itu per unit mahal, bisa hingga dua jutaan lebih harganya. Sedangkan anggaran nya terbatas. Maka dari itu janganlah dirusak eman”, tutupnya.