Kota Probolinggo , BULETIN.CO.ID – Kejuaraan panjat tebing dalam rangka Hadipro ke-664 di tahun 2023, dimulai Senin (4/9) malam dan berlangsung hingga Selasa (5/9). Dalam kejuaraan yang dibuka oleh Ahmad Dhani, pentolan Dewa-19 itu diikuti sebanyak 65 atlet, yang terdiri dari 21 atlet puteri dan 44 atlet putera. Puluhan atlet ini, berasal dari berbagai daerah. Seperti Kota Probolinggo, Surabaya, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Riau, Nusa Tenggara Barat, Tangerang dan Banyuwangi.
Open National Competition of Speed World Record 2023, mengusung 6 kategori pertandingan. Diantaranya Youth A Putera, Youth A Puteri, Youth B Putera, Youth B Puteri, Umum Putera dan Umum Puteri. Kejuaraan ini memperebutkan thropy, penghargaan dan uang pembinaan total 40 juta rupiah, yang berasal dari dana hibah daerah melalui KONI Kota Probolinggo.
Dalam momen yang sama diberikan pula penghargaan pada atlet panjat tebing Kota Probolinggo yang berhasil menyabet medali emas dalam ajang internasional. Cinta Dwi Maharani, mendapat kesempatan naik ke panggung utama Hadipro. Pasalnya, perempuan manis berkerudung itu memperoleh hadiah dari Wali Kota Probolinggo atas jasanya menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional.
Adalah kejuaraan Panjat Tebing Tingkat Asia yang diikutinya, beberapa waktu lalu di Singapura yang membuatnya berhasil membawa pulang medali emas dan berhak atas hadiah uang ratusan juta rupiah dari Pemkot Probolinggo. Momen penyerahan hadiah itu diberikan langsung oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin.
Selain itu, atensi besar malam tadi juga dirasakan oleh Drummer Cilik bernama Frizy Ade Kristian, yang tampil memukau dengan aksinya. Anak kelas 4 SD itu, membawakan drum cover lagu Angin bersama band pengiring DeNusa Band dari Surabaya. Sebelumnya, aksinya juga sempat mencuri perhatian lewat drum cover Dream Teather solo performance, genre musik progressive rock metal, pada pukul 16.00 sore.
Pada probolinggokota.go.id, Frizy mengaku sudah hampir setahun ini ia menggeluti hobi menggebuk drum. “Awalnya sering liat Papa. Terus nyoba-nyoba, ikutan (ekstrakulikuler) drum band di sekolah, akhirnya terpacu dan mau belajar musik,” katanya, didampingi sang Mama.
Bocah yang saat ini masih tercatat sebagai pelajar di SDN Sukabumi 2 ini pun menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang drummer sepertinya, harus giat berlatih dan percaya diri.
“Pesan saya, bagi temen-temen yang punya hobi dan ingin serius menekuni menjadi penabuh drum, harus percaya diri, terus belajar dan semangat,” pungkasnya.(*)
Pewarta : Sudarsono.