Lumajang, BULETIN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai terobosan untuk memperluas akses gizi seimbang, khususnya bagi anak sekolah dan ibu hamil. Dari total 73 titik SPPG yang direncanakan, kini 61 titik telah mengantongi izin operasional dan sebagian mulai berjalan, sementara sisanya tengah dalam tahap finalisasi pembangunan.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan komitmen tersebut saat meresmikan unit pertama SPPG di Dusun Tambak Rejo, Kecamatan Pasrujambe, Senin (25/8/2025).
“Yang jelas ada 73 titik. Saat ini 61 titik sudah ditentukan lokasinya, sudah memiliki izin, dan beberapa di antaranya sudah mulai beroperasi. Setelah ini akan segera menyusul titik-titik lain yang bangunannya sudah rampung, tinggal penyediaan alat dan jaringan saja,” ungkap Bunda Indah.
SPPG didesain bukan sekadar dapur umum, melainkan pusat distribusi makanan bergizi standar gizi seimbang yang dikelola oleh tenaga ahli. Layanan ini menjadi instrumen penting dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (PMBG), sekaligus strategi nyata menekan angka stunting dan memperkuat kualitas generasi masa depan.
Bunda Indah menegaskan bahwa investasi gizi adalah investasi jangka panjang bangsa. “SPPG ini hadir untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Ibu hamil pun harus mendapatkan asupan gizi yang benar, karena di rahim merekalah masa depan Lumajang dan Indonesia ditentukan,” tegasnya.
Dengan 73 titik yang tersebar di berbagai wilayah, Pemkab Lumajang ingin memastikan layanan gizi dapat diakses secara merata, termasuk bagi warga di daerah dengan keterbatasan layanan kesehatan dasar. Kehadiran SPPG diharapkan mampu menutup kesenjangan akses pangan bergizi, terutama bagi kelompok rentan.
“Kami optimistis, dengan sinergi semua pihak, layanan ini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tidak boleh ada anak di Lumajang yang kekurangan gizi hanya karena akses yang terbatas,” tambah Bunda Indah.
Lebih dari sekadar program pemerintah, SPPG diharapkan menjadi gerakan bersama masyarakat. Pemerintah mendorong peran aktif sekolah, kader posyandu, PKK, hingga kelompok masyarakat dalam mengawal pemenuhan gizi anak dan ibu hamil.
Dengan langkah akselerasi ini, Lumajang menempatkan diri sebagai daerah yang serius membangun kabupaten ramah gizi, sebuah investasi sosial untuk menyiapkan Generasi Emas 2045. (*)
Penulis : Sudarsono