Daerah

Marching Tong Festival, Lestarikan Kesenian dan Musik Daerah Bondowoso

×

Marching Tong Festival, Lestarikan Kesenian dan Musik Daerah Bondowoso

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Sebagai upaya menanamkan karakter bangga musik daerah, ratusan siswa di Kabupaten Bondowoso tampil meriah dalam Marching Tong Festival.

Ajang adu kreativitas kesenian musik tradisional tersebut diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) Pelita, Minggu (19/2/2023).

Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Sugiono Eksantoso mengatakan, terdapat 20 peserta dari sekolah tingkat SD/MI yang berpartisipasi dalam lomba tersebut. Tujuannya, sebagai edukasi budaya dan kesenian kepada siswa-siswi.

” Itu kan selain melestarikan budaya, kesenian. Ada baju adat Madura. Yang kita tahu Bondowoso, Jember dan Situbondo ini kan memang identik dengan budaya Madura,” katanya saat dikonfirmasi.

BACA JUGA :
Andika dan Alfian Anak dari Buruh Tukang Las Asal Bondowoso, Lolos Menjadi Polisi

Di hadapan para juri, para siswa menampilkan tarian dan musik khas Madura mulai dari penari hingga penabuh musik yang terbuat dari kentongan bambu.

” Kalau reward telah disiapkan oleh panitia berupa uang pembinaan, piala dan trophy,” lanjutnya.

Mantan Kacabdin Jawa Timur tersebut mengapresiasi upaya inovasi dalam membudayakan budaya lokal. Karena alat musik tong-tong (kentongan) merupakan warisan pendahulu yang biasanya digunakan masyatakat Indonesia.

BACA JUGA :
Kodim 0822 Bondowoso Gelar Upacara Bendera tanggal 17an Di Bulan April

” Harapan kami, dengan lomba ini ke depan anak-anak SD bisa melestarikan budaya. Oleh karenanya saya mendukung jika acara ini menjadi acara tahunan,” imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang guru dari SDN Kademangan 1, Prasetyo mengaku bahwa para siswa cukup antusias mengikuti lomba tersebut. Terbukti, meski hanya sebulan melakukan persiapan namun 26 siswanya mampu menampilkan yang terbaik di dalam arena lomba.

BACA JUGA :
Ukir Prestasi, Kadispendik Bawa Tajin Karah Jadi Juara Inovasi OPD 2022 Kabupaten Bondowoso

” Persiapan hanya sebulan,” katanya singkat.

Adapun, lomba ini juga sebagai salah satu cara untuk menjawab tantangan dunia pendidikan dalam upaya membudayakan budaya dan menyaring budaya luar agar siswa tetap mencintai budaya lokal. Juga sebagai bentuk jawaban dari Kurikulum Merdeka yaitu untuk mendidik putra-putri bangsa agar beriman, bernalar kritis dan lain sebagainya.(Nang)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.