Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pasar di Kabupaten Pamekasan menurun atau tidak mencapai target. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Bagian Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Agus Wijaya. Senin (19/12/2022).
Agus mengungkapkan, pengaruh terbesar menurunnya PAD pasar tahun 2022 akibat adanya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan sapi yang menyebabkan sapi tidak sehat. Sehingga pasar sapi di Pamekasan banyak yang tidak beroprasi atau tutup.
“Kekurangan PAD kita karena adanya wabah PMK di Pamekasan selama kurang lebih dua bulanan, yang berdampak terhadap pasar hewan terbesar kami di pamekasan itu menurun, terutama di pasar keppo, biasanya per minggu itu setorannya enam sampai dengan tujuh juta malah turun menjadi empat ratus ribu hinnga tujuh ratus ribu, kadang tidak ada sama sekali”, kata Agus.
Agus menambahkan, pemasukan yang paling besar yaitu dari pasar hewan yang ada di kabupaten Pamekasan.
“Sedangkan pasar kami yang paling banyak pemasukannya itu pasar hewan. Seperti waru, pasar keppo, batu bintang, pakong dan proppo”, imbuh Agus.
Selain itu, Kata Agus Per tanggal 10 Desember 2022 PAD pasar diketahui capaiannya kurang lebih 81 % atau sekitar 2 milyar. Hal tersebut masih jauh dari target untuk mencapai 100% mengingat pergantian tahun sudah tinggal hitungan hari. Meski demikian pihaknya optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 85%.
“Terhitung sampai 10 Desember capaian PAD 81 %, tapi nanti sampai akhir tahun ini isnyallah bisa sampai 85%, untuk target kami tetap 100%. Jadi kami akan berusaha optimal untuk mencapai target”, tutup Agus.