Pamekasan, BULETIN.CO.ID – Beredar berita di media online dugaan adanya pungutan liar (Pungli) dan pembiaran narapidana memiliki dan menggunakan handphone (HP) di dalam Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika (Lapsustik) Kelas IIA Pamekasan beberapa waktu lalu.
Media tersebut yaitu Butolpost menceritakan keluh kesah salah satu mantan napi penghuni Lapas Kelas IIA Pamekasan. Napi tersebut menceritakan aktivitas bahwa di dalam lapas terdapat pungutan liar agar dapat tinggal di blok-blok tertentu dengan nominal yang sangat fantastis.
Menanggapi hal tersebut, Humas Lapsustik Kelas IIA Pamekasan, Syaiful Bahri membantah pemberitaan yang terkesan memojokkan Lapsustik Kelas IIA Pamekasan.
“Saya pastikan berita dugaan itu tidak benar. Karena kita sudah melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Ketika ada pengunjung masuk kita menyediakan loker untuk menitipkan HP-nya,” kata Syaiful. Rabu (10/01/2024).
Dikatakan, pihaknya bahkan sudah mengantisipasi dengan melaksanakan instruksi dari Kakanwil Jatim tertanggal 24 Oktober 2023 dalam rangka meningkatkan keamanan, dan pengamanan pada Lapas yaitu dengan menggeledah setiap kamar secara ketat.
Hasil dari penggeledahan yang ditemukan oleh petugas Lapas meliputi kartu remi, korek, kemudian sendok stainless yang dilarang berada di dalam kamar.
“Intinya adalah melakukan deteksi dini dan cegah dini gangguan kamtib, memastikan pemberian layanan dan hak-hak narapidana. Memberantas peredaran dan atau penggunaan handphone dan narkoba dengan kegiatan penggeledahan secara menyeluruh didalam Lapas minimal 3x dalam seminggu. Dan itu sudah kita laksanakan penggeledahan tersebut,” tutur Syaiful.
Syaiful juga mengatakan, Lapsustik Kelas IIA Pamekasan telah menyediakan wartel khusus bagi napi yang ingin menghubungi keluarganya untuk melepas rasa rindu bagi keluarganya yang tidak dapat berkunjung ke Lapas langsung karena jarak yang terlalu jauh.
“Jadi untuk peredaran HP dan pungli serta narkoba insya Allah di Lapas Nakotika steril. Pertama karena kita sudah menyiapkan wartel khusus narapidana untuk menghubungi keluarganya, dan yang kedua kita sudah melakukan penggeledahan, sehingga kemungkinan untuk adanya HP itu insya Allah di lapas narkotika ini kami tidak ada,” kata Syaiful, Rabu (10/1/2024).
Syaiful juga berharap, pihaknya tidak menutup mata, tetap menerima masukan untuk membangun Lapas ke depan lebih maju.
“Harapannya kedepan, ketika ada pemberitaan atau informasi terkait dengan Lapas mohon untuk konfirmasi terlebih dahulu. Sehingga ada informasi yang berimbang dari dua arah, baik yang pelapor ataupun yang dilaporkan,” harapnya. (WF)