Kabupaten Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Bagian Organisasi dan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur melakukan persenjataan (teken) komitmen replikasi inovasi pelayanan aplikasi publik Survei Kepuasan Masyarakat Elektronik Jawa Timur (SuKMa e-Jatim) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Senin (12/6/2023).
Penandatanganan komitmen ini dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko dan Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur Ramliyanto didampingi Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan bimbingan teknis (bimtek) penerapan aplikasi SuKMa e-Jatim yang diikuti oleh 240 orang yang terdiri dari Kepala OPD, Camat, Kepala Puskesmas, UPT dan rumah sakit masing-masing operator yang didampingi. Sebagai narasumber berasal dari Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi menyampaikan pelaporan komitmen replikasi inovasi pelayanan publik SuKMa e-Jatim antara Pemkab Probolinggo dengan Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur.
“SuKMa e-Jatim merupakan bentuk wujud core value birokrasi yang berakhlak (berorientasi pelayanan akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif). Kita dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Hasil survei masyarakat sebagai umpan balik untuk peningkatan kinerja kepuasan sebagai penyelenggaraan pelayanan,” ujarnya.
Sementara Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur Ramliyanto memberikan apresiasi karena Kabupaten Probolinggo sudah berkomitmen untuk menerapkan aplikasi SuKMa e-Jatim. Sebenarnya aplikasi ini sangat sederhana dan tidak perlu bimbingan yang terlalu lama sudah bisa diterapkan.
“Yang kita kuasai sebenarnya stabilitas penggunaannya dan tindak lanjutnya. Tolak ukurnya ada 9 indikator yang sudah ditetapkan oleh Kementerian PANRB mulai dari waktu pelayanan, persyaratan pelayanan sampai dengan perawatan petugasnya. Masyarakat kita minta untuk merespon apa kekurangan dan kelebihan sehingga nanti instansi pelayanan publik di Kabupaten Probolinggo bisa langsung menanganinya,” ungkapnya.
Sedangkan Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengatakan paradigma pelayanan publik mengalami perubahan dari pelayanan publik prima menjadi pelayanan publik prima yang berdampak.
“Artinya pelayanan publik yang dihadirkan oleh pemerintah atau penyelenggara pelayanan publik dapat memberikan dampak yang positif terhadap penurunan kemiskinan, peningkatan investasi dan birokrasi reformasi yang berujung pada terciptanya masyarakat Kabupaten Probolinggo yang lebih sejahtera,” katanya.
Menurut Wabup Timbul masyarakat bisa memotret semua pelayanan yang sudah diberikan oleh Pemkab Probolinggo. Hal ini bagian bagaimana Pemerintah Daerah dapat melayani masyarakat dengan baik.
“Dalam hal pelayanan publik ini kami terbuka seiring dengan era yang melibatkan sehingga masyarakat dapat menilai kami dan kami akan tahu sejauh mana pelayanan publik yang sudah kami lakukan,” jelasnya.
Meskipun demikian jelas Wabup Timbul, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa Pemerintah Daerah sudah berusaha bergerak dengan cepat sehingga dengan adanya penilaian dari masyarakat ini nantinya bisa mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Ketika sistem pelayanan publik tersebut terpotret oleh masyarakat sehingga jika ada kekurangan nanti bisa bertindak dengan cepat,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.