Malang, BULETIN.CO.ID – Penandatanganan surat perjanjian kerjasama pengelolaan wisata air Wendit, antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dengan pihak ketiga PT Sumber Berkat Wisata Pratama dengan anggaran Rp 77 milyar untuk pemugaran pada tahap pertama.
Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., menjelaskan, kerjasama tersebut diharapkan bisa memberikan kemajuan untuk pariwisata yang ada di Kabupaten Malang, mengingat Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola wisata tersebut terbatas dan sangat bermanfaat.
“Saling memberikan manfaat terutama Pamkab Malang menghendaki pengelolaan BMD (Barang Milik Daerah) itu nanti bisa efisien dan efektif. Alangkah baiknya kalau pengolahan sebesar itu, di kelola oleh SDM yang sudah mencukupi” jelasnya. Kamis (5/9/2024).
Pihaknya menjelaskan, PAD yang disumbangkan oleh wisata tersebut sebelumnya diperkirakan tidak mencapai Rp600 juta pertahunnya. Sedangkan dengan kerjasama ini, ditargetkan pendapatan yang masuk ke PAD Pemkab Malang akan mencapai Rp1,3 milyar pertahunya.
“Nah dengan kerjasama ini ditargetkan per tahun Rp1,3 miliar, dan itu harus dibayar di muka dan ini sudah dibayar. Sehingga nanti ke depannya kalau pembayarannya lambat maka otomatis MoU nya berhenti,” ungkapnya.
Dikatakan Sanusi, PT Sumber Berkat Wisata Pratama akan melakukan mengelontorkan dana hingga puluhan milyar untuk melakukan pemugaran wisata air tersebut. Dan para pengelola ini hanya akan melakukan perbaikan wisata saja, sedangkan untuk sumber air tetap dikelola oleh PDAM.
“Investasi yang akan ditanamkan itu Rp77 miliar satu tahun pertama untuk memperbaiki,” terangnya.
Dirinya menambahakan, kerjasama ini akan berlangsung selama 30 tahun dan restribusi PAD yang disetorkan ke Pemkab Malang akan naik setiap tahunya.
“Rp1,3 miliar tambah bagi hasil. Ada kenaikan tiap tahun sampai 3 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, SECO Direktur PT Sumber Berkat Wisata Pratama, Agung dwi cahyono menuturkan, Wisata Wendit tersebut adalah potensi yang terpendam di Kabupaten Malang.
“Ini adalah potensi Kabupaten Malang yang terpendam. Suatu saat nanti wisata akan jadi lembaga konservasi (LK). Selama ini wendit belum jadi LK karena masih ada satwa dan tumbuhan, itu akan kita beri edukasi dan ini kita akan ijin untuk LK supaya bisa kita akan tambah satwa endemik indonesia di situ arahnya gak hanya kera,” bebernya.
Agung mengaku, secara konsep tidak akan mengubahnya. Namun nanti akan dikembangkan potensi budaya dan kultur. Dan nanti ada penambahan waterboom, permainan lainnya, kolam renang, dengan konsep terbaru.
“Nanti kita siapkan edukasi tentang tanaman, satwa, dan juga edukasi enterprener. Supaya masyarakat bisa menciptakan peluang usaha, yang nantinya kita kembangkan UMKM di sana,” tutupnya.(Irfan)