Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Probolinggo masa bakti 2020-2025 menggelar Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) IV di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (12/9/2024).
Konkerkab dengan tema “Revitalisasi dan Konsolidasi Organisasi Menuju PGRI yang Kuat dan Mandiri” ini diikuti oleh 156 peserta yang merupakan utusan sebanyak 5 orang dari masing-masing kecamatan, IGTKI, Himpaudi, pengamat serta kelengkapan organisasi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo, Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur Djoko Adi Waluyo, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur Wilayah Probolinggo Sucipto serta perwakilan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo.
Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Asim menyampaikan Konkerkab merupakan amanah dari Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang dilaksanakan setiap tahun. “Tujuannya adalah untuk melaporkan program yang sudah dijalankan serta merumuskan program untuk tahun berjalan. Hari ini, kami akan melaporkan program yang telah berhasil dan yang belum berhasil,” ungkapnya.
Selama Konkerkab, akan diadakan sidang-sidang komisi untuk membahas program yang telah dijalankan serta merumuskan tindak lanjut dari program-program yang belum terlaksana.
“Kami akan memaksimalkan sisa waktu 3-4 bulan ini untuk merealisasikan program prioritas, terutama dalam pengadaan gedung guru di Kabupaten Probolinggo. Melalui Konkerkab ini diharapkan kesolidan pengurus dan anggota PGRI dapat meningkat, terutama di tengah isu-isu yang dapat memecah belah organisasi,” harapnya.
Sementara Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur Djoko Adi Waluyo menekankan pentingnya menyelesaikan konflik organisasi berdasarkan AD/ART. “Konflik di organisasi harus diselesaikan secara internal sesuai dengan AD/ART. Jika tidak, konflik dapat mengganggu soliditas organisasi. Saya menyarankan agar organisasi selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan Kantor Kemenag jika menghadapi masalah,” ujarnya.
Sedangkan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo mengatakan bahwa salah satu mimpi Pemerintah Daerah adalah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo. “Sebagai organisasi profesi, PGRI diharapkan dapat membangun soliditas guru dan membantu pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru,” katanya.
Tutug menerangkan PGRI sebagai institusi tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi diharapkan mampu merumuskan program-program kerja organisasi yang benar-benar berdampak pada peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi sangat penting mengingat Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Probolinggo masih sangat rendah.
“Pemerintah Kabupaten Probolinggo berharap PGRI benar-benar mampu membantu pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Terkait pengadaan gedung guru sebagai Kantor Sekretariat PGRI Kabupaten Probolinggo kami mengucapkan selamat kepada PGRI Kabupaten Probolinggo yang telah membeli tanah untuk kantor Sekretariat PGRI Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan selalu memberikan dukungan untuk kemajuan dan kemandirian organisasi,” jelasnya.
Lebih lanjut Tutug menjelaskan IPM Kabupaten Probolinggo pada tahun 2022 adalah 69,56 dan meningkat menjadi 70,36 pada tahun 2023. Umur harapan hidup mencapai 73,80 tahun pada tahun 2022 dan 73,58 tahun di tahun 2023. Selain itu, harapan lama sekolah mencapai 12,63 tahun pada tahun 2022 dan 12,58 tahun di tahun 2023.
Sementara rata-rata lama sekolah mencapai 6,29 tahun pada tahun 2022 menjadi 6,73 tahun di tahun 2023. Pendapatan per kapita riil mengalami sedikit penurunan dari 11.756 pada tahun 2022 menjadi 11.254 pada tahun 2023.
“Konkerkab IV PGRI Kabupaten Probolinggo ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi pengelolaan organisasi dan meningkatkan kontribusi PGRI dalam pembangunan pendidikan di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.