News

Sekelompok Aksi Massa Protes Proyek Pemasangan Kanstin di Pamekasan

×

Sekelompok Aksi Massa Protes Proyek Pemasangan Kanstin di Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Sekelompok massa protes proyek pekerjaan kanstin di jalan Asemmanis, Pamekasan.

Pamekasan, Buletin.co.id – Sekelompok masa aksi yang mengatasnamakan Pemuda Pengawal Keadilan protes proyek pekerjaan pemasangan kanstin, tepatnya di jalan Bundaran poros tengah Asemmanis, Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

“Kami dari perkumpulan pemuda pengawal keadilan, menduga pekerjaan yang ada di poros kabupaten (asemanis/pemasangan kanstin) terdapat beberapa kejanggalan yang perlu di evaluasi,”ucap Basri selaku korlap aksi kepada media usai aksi. Senin( 18/07/2022), pagi.

Dirinya beranggapan jika pekerjaan proyek tersebut melanggar beberapa regulasi yang harus diterapkan.

“Sehingga kami menilai pemerintah terkesan hanya menghamburkan anggaran. Kemudian dari pekerjaan tersebut tidak terlihat papan nama setelah kami melakukan kroscek ke lapangan,”ujarnya.

Basri menjelaskan, penggunaan rambu – rambu tersebut sangat penting demi keselamatan kerja.

Selain itu, ia juga membeberkan seharusnya pada saat sebelum pemasangan Kanstin seharusnya terlebih dahulu dibuat Galian 15cm dan diberikan rabat dengan beton serta diberikan acian 2 cm, barulah di lakukan pemasangan kanstin pembatas, sehingga kanstin tersebut bisa di katakan aman dan kokoh, kemudian setelah itu bisa di lakukan pengaspalan di lahan tersebut.

Basri juga menyampaikan jika metode pekerjaan yang digarap oleh PT TRIJAYA ADYMIX diduga tidak sesuai dengan ketentuan.

“Oleh karenanya kami menuntut kepada pemerintah agar mengevaluasi PT TRIJAYA ADYMIX agar tidak terkesan melaksanakan pekerjaan yang di duga asal-asalan,”tandasnya.

Ia juga menuntut PT TRIJAYA ADYMIX menghentikan aktivitasnya karena ia menilai tender tersebut tidak profesional dalam bekerja.

“Cabut izin PT tersebut dan hengkang dari wilayah pekerjaan yang di maksud jika terdapat pekerjaan yang terindikasi dilakukan secara tidak professional,” tuntutnya.

Sementara itu ketika aksi sedang berlangsung, salah satu pihak Satuan Kerja(Satker), Dinas terkait beranggapan, bahwa pekerjaan tersebut masih belum selesai dan masih banyak tahapan untuk penyempurnaan.

“Ini masih belum selesai. Jadi masih proses penyelesaian,” pungkasnya.

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.