Kota Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Kolaborasi Pemerintah Kota Probolinggo bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo membuahkan “Bromo Cantik Bersolek”, yang disosialisasikan Kamis (11/9) di Ruang Command Center Kantor Wali Kota. Sosialisasi hybrid ini dibuka Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Madihah menjelaskan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada perangkat daerah, kelurahan, dan pihak terkait mengenai Bromo Cantik Bersolek, sekaligus sebagai langkah awal persiapan pelaksanaan pada tahun 2025.
Peserta luring dari perangkat daerah terkait seperti Bapperida, Dinas Sosial PPPA, Dispopar, DKUP, camat dan lurah se-Kota Probolinggo. Sementara peserta daring ada agen statistik kelurahan dan pekerja sosial masyarakat se-Kota Probolinggo. Narasumber sosialisasi dari DPRD serta BPS setempat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin menekankan pentingnya pemutakhiran data sebagai dasar perencanaan pembangunan. “Bromo Cantik merupakan kolaborasi antara BPS dan Pemkot. Supaya data yang kita kelola real dan terupdate, karena data ini sangat penting untuk proses perencanaan pembangunan,” ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan rilis data enam bulan terakhir, angka kemiskinan di Kota Probolinggo turun 0,49 poin menjadi 5,69 persen. “Ini menjadi patokan dan hal pokok bagi teman-teman kelurahan. Kita harus tepat sasaran, terutama pada desil 1–5. Program yang kita lakukan, baik nasional, regional maupun kota, benar-benar harus mengentaskan kemiskinan. Target lima tahun ke depan kita bisa menurunkan lagi angka kemiskinan menjadi 2 poin,” tegasnya.
Dokter Amin menekankan agar capaian tersebut tetap terkendali melalui data yang akurat dan terupdate. Pemutakhiran data direncanakan pada November mendatang. “Namanya desil ini fluktuatif, harapannya desil bisa naik. Dengan begitu, pencapaian pembangunan lebih terukur dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Probolinggo, Mouna Sri Wahyuni, menyatakan kesiapan jajarannya dalam mendukung keberhasilan program ini. “BPS adalah garda terdepan dalam penyediaan dan pemanfaatan data. Meskipun SDM kami hanya 19 orang, kami siap melakukan pembinaan statistik kepada bapak dan ibu di perangkat daerah maupun kelurahan,” ujarnya.
Sedangkan narasumber dari DPRD Kota Probolinggo, Endang, menegaskan peran DPRD sebagai lembaga legislatif tidak hanya menyusun dan mengesahkan peraturan daerah, tetapi juga mengawasi pelaksanaan program pemerintah daerah.
“Dalam konteks Bromo Cantik Bersolek, DPRD bertugas memastikan kebijakan pembangunan berbasis data yang akurat dan relevan benar-benar diterapkan. Fungsi pengawasan ini penting agar data yang dikumpulkan dapat menjadi landasan pengambilan keputusan yang tepat sasaran dan memberi dampak positif bagi masyarakat Probolinggo,” terangnya. (*)
Penulis : Sudarsono