Daerah

Untuk Atasi Banjir, DPUPRKP Kota Malang Kebut Pekerjaan Drainase

×

Untuk Atasi Banjir, DPUPRKP Kota Malang Kebut Pekerjaan Drainase

Sebarkan artikel ini
Malang
Foto : Kepala DPUPRKP Kota Malang, Drs. R. Dandung Julhardjanto.

Malang, BULETIN.CO.ID – Mengatasi pergantian cuaca Malang darurat banjir, DPUPRPKP (Dinas Permukiman dan Kawasan Pekerjaan dan Penataan Ruang) Kota Malang bergerak cepat dalam menangani permasalahan banjir yang saat menjadi kendala pada sejumlah Daerah.

Perbaikan pada sejumlah titik rawan banjir, sudah mulai dikerjakan. Sebanyak dua puluh enam titik terdata untuk dilakukan perbaikan demi mengurangi intensitas banjir.

Kepala DPUPRKP Kota Malang, Drs. R. Dandung Julhardjanto menjelaskan, dengan keperluan drainase untuk atasi banjir,  langkah yang di ambil yaitu, membuat jaringan utama termasuk jaringan sekunder dan tersier yang sudah tersistem.

BACA JUGA :
Bupati Malang, Sapa Ratusan Pekerja Pabrik Rokok Cakra Guna Cipta

“Jadi untuk titik-titik genangan yang menjadi langganan banjir, sudah mulai kita uraikan, lewat pembangunan saluran utama yang baru, dan nanti bisa di kembangkan ke jaringan sekunder dan tersier nya,” terangnya ketika di temui, pada Senin (12/8/2024).

Ada dua puluh enam titik pembangunan yang sudah dikerjakan, salah satunya di jalan Cempaka Kuning, dan nantinya segera direalisasikan yaitu jalan Sigura-gura, dilanjutkan di jalan seputaran candi dan daerah-daerah lainya.

Pembangunan kali ini, lanjut Dandung  di sesuaikan dengan kebutuhan, yang mengacu kepada Q tahunan (banjir tahunan), yang di tuangkan di master plan sesuai dengan perhitungan hidrologi.

BACA JUGA :
Dr. Umar Usman Dengarkan Keluh Kesah Pelaku UKM di Singosari Malang

“Dari perhitungan itulah, nanti ketemu dimensi yang dibutuhkan dan dicombat dengan eksisting yang ada, ketemulah dengan dimensi yang dibutuhkan, apakah diperlukan untuk pembangunan saluran utama,” lanjutnya.

Perlu diketahui, bahwa sebagian kota Malang adalah saluran irigasi yang beralih fungsi sebagai drainase, kemudian di tambah lagi dengan limpasan permukaan tentunya terjadi luapan air dan terjadilah genangan.

Dalam menangani hal itu Dinas tersebut mencoba secara ekosistem, dibuatkan saluran utama terlebih dahulu, yaitu drainase khusus untuk pembuangan limpasan permukaan dan air kotor. 

BACA JUGA :
Pelatihan Urban Farming Dinas Ketahanan Pangan Kota Malang, Harap Bisa Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Kemudian dilakukan pengembangan ke jaringan-jaringan yang dikoneksikan ke perumahan-perumahan desire (hal yang di inginkan) ke sekunder, sekunder ke saluran utama, dan kemudian oten (otentikasi tunggal) nya bisa ditentukan, misalnya ke kali Brantas.

Harapannya sesuai dengan rencana pada tahun 2028 ialah zero genangan, pihaknya terus berupaya menuju zero genangan dengan terus melakukan upaya kepada provinsi agar bisa diperhatikan supaya zero genangan (tidak ada genangan yang lebih dari 50 cm) bisa tercapai.(Irfan)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.