Banyuwangi, BULETIN.CO.ID – GPP wilayah lV laksanakan Raker di IGG ( Industri Gula Glenmore)dalam rangka keseriusan mewujudkan Swasembada Gula Nasional,Selasa 4/10/2022
Pertemuan GPP dihadiri dua puluh empat peserta dari unsur pimpinan perkebunan,lima dari dinas pertanian kabupaten,lima peserta pengurus GPP Jawa timur juga hadir perwakilan dari bank mandiri,total keseluruhan 37 peserta yang hadir.
Ketua GPP IV Banyuwangi mengatakan pertemuan digelar dalam rangka upaya solusi pemanfaatan lahan yang kurang produktif untuk ditanami tebu guna mendukung swasembada Gula Nasional,terlebih beberapa waktu terakhir ini pemerintah pusat cukup serius soal ketahanan pangan.”Paparnya.”
rangakaian acara dalam pertemuan dimulai Serimony pembukaan oleh Santika Permana,S.P Selaku ketua GPP wilayah IV, kemudian H.M.Zakki ketua GPP provinsi Jawa timur,dilanjutkan Khoiri dari dinas pertanian.adapun sebagai narasumber SEVP Operation PTPN XII Yualianto,Direktur PT IGG Yus martin,dan perwakilan dari kebun swasta Supeno dan Sunarsis
“ada tiga permasalahan yang jadi pokok pembahasan dalam forum antara lain merespon suatu kondisi yang mana disinyalir pada tahun 2023 akan terjadi krisis ketahanan pangan. Sehingga jadi penting juga untuk dibahas dalam pertemuan tersebut yakni tentang larangan adanya expor, melakukan kerja sama swasembada pangan dan gula dengan Dinas Perkebunan, serta instansi terkait.
“Sementara Yualianto selaku SEVP Operation PTPN XII menyampaikan gambaran atau estimasi produksi gula. Jika sudah menjadi PT SGN dan Expand 8.000 TCD, maka BBT PG Glenmore akan dipasok dari wilayah Banyuwangi dengan rincian : Dari PTPN XII dengan luasan 6.608,66 ha, Est. Produksi 528.693 ton, Produktifitas 80 ton/ha, dari PTPN XI dengan luasan 1.964,00 ha, Est. Produksi 157.120 ton, Produktifitas 80 ton/ha, dan dari TR Mandiri dengan luasan 300,00 ha, Est. Produksi 24.000 ton, Produktifitas 80 ton/ha.”Jelasnya.”
uraian lebih lanjut Yualiato selaku Nara Sumber, bahwa dengan kapasitas giling sebesar 8.000 TCD dan 150 hari giling, maka kebutuhan BBT sebanyak 1,2 juta ton. Sehingga kekurangan BBT sebanyak 490.187 ton atau setara dengan 6.127 ha dengan Produktivitas 80 ton/ha.”Pungkasnya.”(hari)