Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Selama beberapa waktu terakhir, sejumlah lembaga sekolah di Bondowoso, mengalami kekosongan kepala sekolah. Namun, hal tersebut sudah berkurang, Mengingat ada pelantikan 115 kepala sekolah baru di Kota Tape.
Bupati Bondowoso, Salwa Arifin menuturkan, dengan terisinya kekosongan jabatan kepala sekolah, diharapkan dapat mampu meningkatkan mutu pendidikan. Serta kuantitas anak usia sekolah dan pencapaian kinerja bidang pendidikan. Karena rendahnya SDM akan berpengaruh, pada mutu dan kinerja pendidikan.
Bupati juga meminta kepada kepala sekolah yang baru dilantik, untuk ikut menekan tingginya angka pernikahan dini. Permasalahan itu, juga berpengaruh terhadap angka stunting.
Hal itu memang masih menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak.
“Selain itu, tentu juga akan berpengaruh pada kelangsungan generasi anak bangsa, di masa mendatang,” katanya, Selasa (08/11/2022)
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso, Sugiono Eksantoso menegaskan, bagi kepala sekolah yang baru mengisi kekosongan jabatan, harus segera melakukan percepatan. Khususnya dalam bidang peningkatan delapan standar pendidikan. Karena selama ini, pengelolaan lembaga itu dianggap masih kurang maksimal. “Terutama rapor mutu,” imbuhnya.
Mengingat pada tahun lalu, ketika ada assesment pendidikan nasional, diketahui rapor mutu di Bondowoso masih merah. Sehingga kehadiran 115 kepala sekolah baru, diharapkan mampu mengubah status tersebut dengan waktu cepat. “Masih rendah sekali memang di Bondowoso ini,” paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso, M Asnawi Sabil menjelaskan, pemilihan dan penunjukan menjadi kepala sekolah, sudah melewati berbagai tahapan. Termasuk assesment yang melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Dispendik, Pengawas Pendidikan, Inspektorat, BKD dan lain sebagainya. “Untuk memastikan orang ini (kepala sekolah baru, red) sudah terecord rekam jejaknya,” tegasnya.
Sementara penempatan kepala sekolah sendiri, menyesuaikan dengan wilayah terdekat dengan tempat tinggalnya. Termasuk kepala sekolah yang berada di wilayah Ijen, juga dibuat secara merata. “Kami ingin membuat semuanya happy,” pungkasnya. (Nang)
