BANYUWANGI – Polresta Banyuwangi bekerjasama dengan Kodim 0825 Banyuwangi dan Lanal Banyuwangi untuk bersama-sama memantau harga minyak goreng (migor) di sejumlah pasar. Kamis (26/5) Kapolresta Banyuwangi, AKBP Deddy Foury Millewa, Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, serta Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Ansori, turun langsung di lapangan.
Dengan didampingi para personelnya, mereka memantau harga migor di pasar maupun di distributor yang ada di Banyuwangi.
Dari hasil pemantauan di lapangan, harga minyak di tingkat distributor sudah di harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
”Pemantauan ini dilakukan untuk memantau harga minyak goreng baik tinggat distributor maupun tingkat pengecer. Tujuannya, agar para pedagang minyak menjualnya sesuai HET,” tegas Kapolresta Banyuwangi, AKBP Deddy Foury Millewa.
Kapolresta Banyuwangi mengatakan, jika Forpimda Banyuwangi terus melakukan pengecekan harga.
Agar para penjual minyak goreng sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah.
”Tujuannya adalah menormalkan harga, agar tidak ada harga tinggi maupun harga rendah. Maupun harga batas atas dan harga batas bawah,” jelas Kapolresta Banyuwangi.
Kapolresta Banyuwangi menegaskan, jika harga di distributor masih tetap di harga Rp 14 ribu per liter. Sedangkan harga satu kilogram yaitu Rp Rp 15.500.
”Alhamdulillah selama ini, tidak ada kelangkaan minyak di Kabupaten Banyuwangi,” pungkasnya. (Dhofir)