Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Banjir bandang yang melanda Kecamatan tidak hanya menyisakan duka bagi warga, peristiwa bencana banjir bandang pada akhir pekan lalu, Minggu (12/2/2023) juga berdampak pada terganggunya aktivitas belajar mengajar di SDN Sempol.
Betapa tidak, gedung sekolah ini menjadi langganan banjir bandang, tiga kali sejak bencana pada Januari dan Maret 2020 lalu.
Kepala Sekolah SDN Sempol, Sri Indah Winarti mengatakan, sejak banjir pada 2020 lalu menyebabkan sejumlah siswa trauma. Tidak jarang, jika wilayah tersebut diguyur hujan saat proses belajar mengajar sedang berlangsung, mereka meminta untuk segera dipulangkan karena khawatir banjir datang.
” Kalau sudah hujan, orang tua semua jemput ke sini. Meskipun belum waktunya pulang ya dipulangkan. Takutnya ada banjir lagi seperti sekarang ini,” katanya.
Untuk itu, ia dan guru lainnya berharap gedung sekolah segera direlokasi karena selalu menjadi sasaran banjir.
” Dulu 2020 itu Bapak Wakil Gubernur (Emil Dardak) ke sini. Saya minta relokasi sudah disetujui. Sudah diukur sebelah utara SD. Nggak tahunya sampai sekarang nggak jadi, sampai sekarang banjir libur,” ungkapnya.
Saat ini, pihak sekolah sedang fokus membersihkan sisa banjir yang masuk ke dalam kelas dan menerapkan pembelajaran dari rumah kepada siswa.
Di tempat yang sama, Pengawas Pendidikan SD sekaligus Korwil Kecamatan Ijen, Sukarno mengatakan gedung SDN Sempol harus segera direlokasi.
” Harus ada kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Kalau bisa harapan kami karena ini lokasinya rawan banjir, dari pemerintah segera relokasi direalisasikan, ” ungkapnya.
Sukarno melanjutkan bahwa sejak banjir 2020 lalu membuat sebagian siswa trauma bahkan tidak mau sekolah di SD tersebut.
” Ada (siswa tidak mau sekolah, red ) tapi satu dua mas. Yang kebetulan lokasi rumahnya memungkinkan tidak sekolah di sini,” Sukarno mengakhiri.(Nang)