Kota Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Permasalahan sampah masih menjadi tantangan bagi Kota Probolinggo. Sampah yang semakin menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari beresiko mencemari lingkungan bahkan menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup sebagai leading sector bidang terkait menggelar Sosialisasi Pengelolaan dan Penanganan Sampah secara daring bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Jum’at (23/02/2024) pagi di Ruang Command Center.
Hadir dalam sosialisasi tersebut Penjabat (Pj) Wali Kota Probolinggo, Nurkholis mengatakan bahwa pengelolaan sampah haruslah menjadi komitmen bersama serta melibatkan semua unsur masyarakat. Seperti gerakan bersih – bersih lingkungan Gotku Resik yang pernah dirinya inisiasi pada pekan lalu. Ke Depan, Nurkholis berencana untuk membuat Kota Probolinggo lebih terang melalui gerakan, Terangi Kotaku.
“Kita kemas agar kota ini kedepan lebih terang sehingga orang yang membuang sampah sembarangan bisa terlihat. Jika kotanya bersih, rapi dan indah, orang jadi betah dan senang datang ke Probolinggo,” jelasnya.
Sosialisasi pagi itu disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi pada Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Ari Sugasri. Di hadapan pemateri, Nurkholis meminta arahan dan bimbingan bagi jajaran pemkot agar Piala Adipura bisa kembali diperoleh Kota Probolinggo.
“Pada kesempatan ini kami meminta pak Ari selaku narasumber, memberikan bekal kepada kami. Kira-kira apa yang harus dilakukan dan prioritaskan, sehingga menjadi Kota Probolinggo yang bersih dan diminati oleh pengunjung atau siapapun yang datang kesini itu krasan (betah tinggal, -red),” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Retno Wandansari berharap adanya dukungan semua pihak untuk meningkatkan komitmen pengelolaan sampah secara terus menerus. Sinergitas pemerintah dengan masyarakat perlu dioptimalkan agar dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Turut hadir mengikuti sosialisasi diantaranya pemerhati lingkungan, pendidikan, pengelola tempat wisata, pelaku usaha sektor pertokoan, perbankan serta kesehatan. (*)
Pewarta : Sudarsono.