Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Sebanyak 750 siswa dan siswi SMP Negeri 1 Kraksaan didampingi 50 guru melakukan selebrasi P-5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Tari Glipang di halaman depan Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (22/02/2024).
Tidak hanya memenuhi halaman depan dan samping Kantor Bupati Probolinggo, ratusan siswa dan siswi ini juga melakukan selebrasi P-5 Tari Glipang di Balkon Lantai 2 Kantor Bupati Probolinggo.
Selebrasi P-5 Tari Glipang ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi, Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kraksaan Sofiah Hartuti dan Pengawas SMP Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Miswagiyanto.
Tidak hanya hadir dan menyaksikan selebrasi P-5 Tari Glipang saja, Pj Bupati Ugas didampingi Pj Sekda Heri, Kadisdikdaya Dwijoko Nurjayadi dan Kepala SMPN 1 Kraksaan Nur Nuhud juga berkeliling melihat dari dekat Gerakan Tari Glipang yang bawakan oleh siswa dan siswi SMPN 1 Kraksaan.
Bahkan secara spontanitas, Pj Bupati Ugas, Pj Sekda Heri, Kadisdikdaya Dwijoko Nurjayadi dan Kepala SMPN 1 Kraksaan Nur Nuhud ikut melakukan Tari Glipang bersama ratusan siswa dan siswi SMPN 1 Kraksaan.
Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan selebrasi Tari Glipang massal pertama kalinya oleh siswa dan siswi SMPN 1 Kraksaan ini dilakukan dalam rangka bagaimana bisa menjaga dan melestarikan budaya Kabupaten Probolinggo yang selama ini sudah mulai dilupakan.
“Kedua, ada hal yang membuat kita cukup bangga, karena kebersamaan dan kegotongroyongan ini muncul hari ini. Dengan seragam, kehadiran orang tua dan guru bersama-sama untuk bagaimana menampilkan hal yang membuat kita cukup bangga,” katanya.
Menurut Pj Bupati Ugas, ada sebuah kebanggaan tersendiri bisa menampilkan Tari Glipang secara massal. Karena Tari Glipang ini merupakan budaya yang sudah menjadi kebanggan Kabupaten Probolinggo.
“Disitu ada hal yang membuat penilaian tersendiri bagi pihak sekolah SMPN 1 Kraksaan. Karena ini P-5 yang merupakan konsep kreasi dan inovasi yang saya tunggu. Silahkan, bukan hanya SMPN 1 Kraksaan. Untuk Pemerintah Daerah, silahkan sekolah-sekolah berkreasi dan berinovasi. Jadi kita tidak membatasi karena Kabupaten Probolinggo untuk semua,” terangnya.
Sementara Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengungkapkan banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari kegiatan selebrasi P-5 Tari Glipang yang dibawakan oleh siswa dan siswi SMPN 1 Kraksaan.
“Kita ketahui bahwa Tari Glipang merupakan tarian tradisional khas Kabupaten Probolinggo yang pada saat diciptakan adalah dalam rangka untuk menumbuhkan jiwa rela berkorban untuk bangsa dan negara,” ungkapnya.
Selain itu jelas Joko, Tari Glipang ini diciptakan untuk menggambarkan pasukan yang tampil gagah berani untuk menghadapi penjajah. Tari Glipang mendidik karakter untuk bergotong royong dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Jadi banyak hal yang bisa kita petik dari tari khas Kabupaten Probolinggo Tari Glipang, sehingga saya harapkan kepada semua sekolah di semua jenjang satuan pendidikan untuk melakukan latihan Tari Glipang ini karena di dalam Tari Glipang ini banyak karakter yang akan kita dapatkan,” terangnya.
Sedangkan Kepala SMPN 1 Kraksaan Nur Nuhud menyampaikan kegiatan selebrasi P-5 Tari Glipang ini dilakukan karena salah satu temanya berkaitan dengan mengangkat budaya lokal. Kebetulan juga Disdikdaya mempunyai program menguatkan Tari Glipang sebagai tari asli daerah.Jadi ini dimasukkan ke tema budaya yang pada akhirnya memasukkan ke kegiatan P-5.
“Jumlah kita memang sangat banyak, kalua dilakukan di sekolah maka ruang dan tempat tidak mencukupi. Maka kami coba komunikasikan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan akhirnya ditempatkan di Kantor Bupati Probolinggo. Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan mendapatkan dukungan penuh dari Bapak Pj Bupati Probolinggo,” ujarnya.
Nur Nuhud menerangkan, selain memang terus mengembangkan potensi yang harus dimiliki anak-anak, kalau P-5 itu merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Ada pengembangan kompetensi, numerasi, literasi dan karakter. Ini masuk semua, termasuk karakter karena di P-5, tari ini ada filosofi semangat optimisme dan semangat melestarikan budaya dan melestarikan lingkungan dan sebagainya.
“Harapannya, saya kir aini bisa menjadi semacam contoh kebersamaan. Contoh yang mungkin bisa dijadikan icon sekaligus mempublikasikan untuk Kabupaten Probolinggo, untuk Indonesia dan dunia. Saya kira ini akan menjadi sesuatu yang baik ke depannya,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.