Kota Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Setelah terakhir kali dilaksanakan 28 tahun yang lalu, event Cokro Fair dihidupkan kembali Minggu (27/8) malam. Kali ini acara yang mengambil tempat mulai Bundaran Gladak Serang hingga Simpang Tiga Loji ini, masuk dalam rangkaian Hari Jadi Kota Probolinggo (HadiPro) ke-664.
Ribuan manusia berkumpul di Gladak Serang, membuat jalan melingkar itu penuh dan sesak. Meski demikian penonton tetap tertib. Hingga tepat pukul 19.00 WIB, atraksi Barongsai menyambut kedatangan Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi yang didampingi anggota Forkopimda dan kepala perangkat daerah di lingkungan pemkot setempat. Habib Hadi menikmati serangkaian tampilan apik, tari kolosal yang disuguhkan 150 pelajar dari sekolah di wilayah Kecamatan Kanigaran. Mereka membawa gerak tari yang diberi judul Wonderland. Tak ketinggalan juga 150 ibu-ibu dari Kelurahan Kebonsari Kulon dan Kanigaran yang menari kontemporer. Selanjutnya 150 peserta fashion runaway berlenggok-lenggok memamerkan kostum bahan daur ulang yang sempat membuat Wali Kota Probolinggo tergelak. Pasalnya salah satu peserta mengambil tema Kolor Ijo.
Habib Hadi mengaku sangat kaget dengan antusiasme warga yang hadir malam itu. Pun dengan persembahan aneka tampilan kesenian yang memukau. “Dan di malam ini, alahamdulillah kita patut bersyukur dikarenakan kita dapat berkumpul bersama di dalam kegiatan Cokro Fair yang sudah lebih dari 20 tahun tidak pernah dilaksanakan. Alhamdulillah di tahun ini dalam rangkaian Hari Jadi Kota Probolinggo ke-664 kita bisa mengadakan event yang telah lama dan kita kembalikan lagi untuk menunjukkan adanya seni budaya demi melestarikan semuanya,” buka Habib Hadi dalam sambutannya.
Ia menyebut beberapa potensi wisata untuk warga Kota Probolinggo, seperti Bundaran Gladak Serang yang ada air mancurnya bisa dinikmati warga, asalkan bisa menempatkan kendaraan (parkir) dengan tepat. “Untuk ke depan lagi, jalan yang ada di depan Gladak Serang sampai Maramis akan kita bangun sehingga tahun-tahun mendatang adanya event Cokro Fair itu bisa dimulai dari Maramis sampai sini (Gladser) sampai Jati. Insyaallah mudah-mudahan terwujud. Dan Insyaallah tahun ini pekerjaannya dikerjakan oleh PU PR, mudah-mudahan berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Habib Hadi juga tidak mengira gelaran event ini bisa menyedot animo. Untuk itu ia mengajak masyarakatnya ikut tertib dalam pelaksanaan agenda pemkot lainnya. “Kalau kepingin tau bagi yang dari luar kota, akan ada event pawai budaya, tanggal 9 September. Ini perlu dicatat ya, bagi warga Kota Probolinggo dan saudara-saudara yang ada di luar kota, silakan hadir. Pawai budaya terbesar di Kota Probolinggo dan dilaksanakan pada malam hari dengan peserta lebih dari 170 peserta pawai budaya. Lokasi pelepasannya dari depan kantor wali kota, terus ke timur Jalan Gatot Subroto, finishnya Alun-alun Kota Probolinggo,” jelasnya.
Ia berkomitmen, pelaksanaan event Cokro Fair ini dapat menjadi agenda tahunan agar bisa mengangkat perekonomian yang ada di wilayah Kota Probolinggo. “Dan saya minta pada semuanya, jaga ketertiban, jaga keamanan. Karena jangan sampai kegiatan yang sudah bagus ini ternodai oleh hal-hal yang tidak kita inginkan. Sehingga pemerintah akan terus meningkatkan event-event ke depannya,” pesannya.
Ia juga mengingatkan rangkaian HadiPro akan dimulai pada tanggal 1 hingga 10 September 2023. “Dan tanggal 4 September pas hari jadinya, akan dihadiri oleh Ahmad Dhani di Alun-alun Kota Probolinggo. Nanti Ahmad Dhani akan duet sama forkopimda ini, sudah saya request lagunya. Bersiap-siap forkopimda menyiapkan lagunya dan menghafalkan, ini saya minta depan masyarakat semuanya. Jadi tidak ada alasan nolak ini. Jadi agenda-agenda diklat harus dihindari juga. Acaranya malam hari, insyaallah mudah-mudahan tidak ada halangan,” ungkapnya diikuti tawa riuh penonton.
Usai sambutan, dilanjutkan dengan pemukulan kentongan oleh Wali Kota Habib Hadi didampingi forkopimda sebagai tanda dimulainya Cokro Fair tahun 2023. Selanjutnya, Forkopimda berjalan bersama menyusuri jalanan Cokroaminoto menikmati berbagai suguhan kuliner, UMKM dan membatik di kain sepanjang 78 meter. (*)
Pewarta : Sudarsono.