Malang, BULETIN.CO.ID – Beraneka ragam cara setiap daerah untuk memeringati HUT RI ke-79, seperti keunikan salah satu Desa yang ada di Kebupaten Malang Desa Bululawang menggelar “Festival Cempluk Kenyut”, Sabtu (24/08) malam.
Acara dimulai dengan pesta kembang api sebagai tanda Festival dan awal pelepasan larung cempluk (lentera) bertempat di Perumahan Bululawang.
Pembukaan langsung disambut oleh Kepala Desa Bululawang berserta jajaran, seluruh warga Bululawang dan para sponsor pendukung acara tersebut.
Desa Bululawang menggelar perayaan 17 Agustus tahun 2024 dengan tema pasar Jadul (Jaman Dulu), yang di ikuti oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang ada di Desa Bululawang, Kabupaten Malang.
Event pertama yang digelar ini bertujuan untuk menunjukkan potensi desa, dan mengangkat wisata peninggalan sejarah “Wisata Kali Talang” sebagai icon Desa.
Perlu diketahui,Kali talang adalah jembatan peninggalan kolonial Belanda yang telah diubah menjadi destinasi wisata edukasi.
Jembatan Kali Talang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sekitar tahun 1904/1905 dan menyambungkan dua Desa, Desa Bululawang dan Desa Krebet Senggrong. Lokasi jembatan ini hanya sekitar 500 meter dari Pasar Bululawang.
Ketika di wawancarai Kepala Desa Bululawang Hasan Basori mengatakan, acara HUT RI yang Ke -79 Desa Bululawang untuk tahun ini, berbeda dari tahun kemarin. Tahun ini kami mencoba menggali potensi yang ada di wilayah, tentunya Bululawang termasuk wilayah yang strategis, karena berdekatan dengan pintu masuk Kota Malang, di sisi lain ada potensi bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda.
“Di tahun ini kami mencoba membuat acara yang berbeda dari tahun kemarin, tahun ini kami membuat perayaan HUT Ri dengan cara menggali potensi yang ada” Terangnya, pada Sabtu (24/8/2024) malam.
Desa Bululawang sendiri memiliki potensi alam yang sama dengan Daerah yang ada di pegunungan. Dan ia pun bersyukur dengan konsep yang di usung secara bersamaan ini, bersama lembaga terkait seperti RT, RW, _red. Mengonsep HUT ini dengan menggali, potensi dengan keberadaan Kali Talang, yang di nilai bisa mendunia dilihat, dari keberadaan kali tersebut hanya ada dua dunia salah satunya di Bululawang.
Dengan adanya sungai di atas sungai, lanjut Basori, di harapkan bisa mendongkrak potensi wisata edukasi. Di buatlah event (acara), festival “Cempluk Kenyut”, yang di harapkan agar masyarakat mengetahui, adanya icon yang ada di Desanya sendiri.
“Saya dan rekan-rekan membuat acara ini, agar warga bisa tau, bahwa Bululawang memiliki icon yang ada di Desanya” Lanjutnya.
Di tempat yang sama Kepala Cabang BRI, melalui Mantri (Tenaga Pemasar) menambahkan, program dari Kantor pusat (Jakarta), yang bernama program engagement desa, program tersebut berfokus pada dua sistem, yaitu Pasar dan kegiatan bersih Desa.
“Kami menjalankan program dari pusat (jakarta) yaitu Engagement Desa, fokus kami berpusat ke pasar dan bersih Desa, di Pemerintahan Kabupaten Malang yang terpilih hanya empat desa salah satunya di Desa Bululawang,” ucap Yudi Anggoro saat di wawancara.
Terlihat dari antusiasme masyarakat, Daerah Bululawang bahkan luar Bululawang, berbondong-bondong datang untuk menikmati Festival Cempluk Kenyut. Dalam kegiatan tersebut panitia berharap acara ini bisa menjadi acara rutinan, yang tidak hanya di buat pada acara event tahunan saja.
“Dari antusiasme masyarakat, event seperti ini jangan hanya sampai disini saja, panitia harus terus menggalakkan dan mengagendakan next next event seperti ini untuk kedepannya,” tutupnya.