Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Hari ke tiga Proses evakuasi jenazah Fahrul Hidayatullah alias Baim (18) kembali ditunda, pendaki asal Jember yang jatuh di Gunung Saeng, Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal, Bondowoso, Sabtu (3/5/2025).
Hujan deras dan medan yang curam menjadi kendala dalam proses pengangkatan jenazah, akibat diguyur hujan menyebabkan tanah menjadi licin Sehingga mengakibatkan seorang tim penyelamat mengalami luka di kaki sebelah kanan.
“Insiden yang mengakibatkan tim dari Basarnas mengalami cidera,” terang Jatmika, tim Basarnas Pos SAR Jember.
Karena insiden inilah, pihaknya telah meminta bantuan kepada Basarnas Surabaya.
Namun begitu, Jatmika memastikan posisi jenazah survivor Baim sudah berada di posisi stabil yang siap untuk dilakukan pengangkatan .
“Karena kondisi cuaca, jadi dioptimalkan besok. Dan kekuatan personil mulai melemah di atas. Besok akan ada penggantian personil,” ujarnya.
Ia menerangkan, kemarin evakusi selain terkendala kantong mayat yang robek. Karena itulah, pihaknya menggunakan tandu sked pada evakuasi ke dua ini.
Diberitakan sebelumnya, Fahrul Hidayatullah alias Baim (18) pendaki asal Dusun Kedungsuko, Desa/Kecamatan Bangsalsari, Jember, terjatuh di Gunung Saeng, Bondowoso pada sekitar pukul 13.30 WIB Kamis (1/5/2025) kemarin.
Baim mendaki bersama ke empat temannya. Namun, terjatuh saat turun dari puncak Gunung Saeng.
Pada hari ke dua pencarian, tim gabungan dan Basarnas Pos Sar Jember menemukan sepatu dan topi milik korban. Diikuti penemuan jenazah korban dengan menggunakan drone milik Basarnas Pos Sar Jember. Jenazah korban ditemukan di jurang dengan ke dalaman 150 meter dari titik jatuhnya korban.
Tim evakuasi yang terdiri dari Basarnas Pos Sar Jember, BPBD, TNI, Polri, Satpol PP-Damkar, PMI, dan ratusan relawan dikerahkan, pada evakuasi hari ke dua. Namun, evakuasi pada hari ke dua kemarin, terkendala cuaca dan kantong mayat yang robek.(Nang)