Scroll untuk baca artikel
Advertorial

DPMPTSP Bondowoso Fokuskan DBHCHT 2025 untuk Jamsostek dan Pelatihan

×

DPMPTSP Bondowoso Fokuskan DBHCHT 2025 untuk Jamsostek dan Pelatihan

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Jamila saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu,13/08/2025.(Foto: Nang/BULETIN)

Bondowoso, BULETIN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja mengoptimalkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 untuk meningkatkan kualitas hidup buruh tani tembakau.

Dua program strategis menjadi fokus utama, yakni pelatihan berbasis kompetensi dan pemberian Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).

‎‎Kepala DPMPTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso, Dra. Nunung Setianingsih, M.M., melalui Kabid Tenaga Kerja Jamila menyebut, DBHCHT tahun ini diarahkan untuk memperkuat daya saing para buruh tani.‎‎

BACA JUGA :
Jelang Pemilu 2024, KPU Bondowoso Tetapkan Daftar Pemilih Tetap

“Terdapat dua program prioritas yang didanai DBHCHT, yakni pelatihan keterampilan dan perlindungan melalui Jamsostek. Ini bagian dari upaya kami meningkatkan kompetensi tenaga kerja di sektor pertanian tembakau,” ujar Jamila, Rabu (13/8/2025).‎‎‎‎

Sebanyak 10 paket pelatihan telah rampung dilaksanakan, dengan materi yang disesuaikan kebutuhan pasar kerja. Sementara itu, program BPJS Ketenagakerjaan bagi buruh tani telah terealisasi sejak April 2025.‎‎

BACA JUGA :
Terkait Dengan Rekrutmen Tenaga Sukwan di Kelurahan sekarputih, Ini Kata Kepala BKPSDM Bondowoso

“Tujuannya adalah memberi jaminan perlindungan sosial tenaga kerja, sehingga buruh tani tak hanya punya skill, tapi juga jaminan atas risiko kerja,” imbuhnya.‎‎‎‎

DPMPTSP berharap keberlanjutan program ini dapat menciptakan efek domino positif. Selain mengangkat kesejahteraan petani, juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penurunan angka pengangguran di sektor pertanian.‎‎

BACA JUGA :
Dinas Kominfo Bondowoso Terus Tingkatkan SPBE untuk Layani Masyarakat

“Kami ingin para pencari kerja memiliki skill yang memadai agar dapat bekerja secara maksimal. Ini juga bagian dari komitmen kami menekan angka pengangguran, khususnya di wilayah pertanian tembakau,” pungkas Jamila.(Nanang Ervandi/ADV)

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.