Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-278 dan Hari Kearsipan Nasional ke-53 tahun 2024, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo menggelar pameran arsip Kabupaten Probolinggo tempo doeloe dalam potret di Alun-alun Kota Kraksaan, Minggu (19/5/2024).
Pameran arsip dengan tema “Sustainable Archiving for The Best Future (Kearsipan Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Terbaik)” ini menampilkan foto-foto tempo doeloe dan naskah-naskah kuno.
Tidak hanya menampilkan arsip foto-foto tempo doele dan naskah-naskah kuno, dalam kesempatan tersebut Dispersip juga menghadirkan mobil perpustakaan keliling dengan menyediakan buku-buku bacaan bagi masyarakat.
Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo dr Mansur mengatakan pameran arsip ini digelar dengan tujuan untuk mengenalkan foto-foto tempo doeloe dan naskah-naskah kuno kepada masyarakat.
“Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang arsip-arsip yang dimiliki oleh Kabupaten Probolinggo sehingga tidak terputus antara dulu, sekarang dan yang akan datang,” katanya.
Menurut Mansur, selain ditampilkan dalam bentuk fisik, arsip-arsip ini juga disuguhkan dalam bentuk digital. Artinya, perkembangan digital yang semakin pesat harus dimanfaatkan dengan baik untuk menyampaikan informasi mengenai digitalisasi arsip dan buku-buku bacaan.
“Saat ini semua orang pasti memiliki handphone. Kita akan manfaatkan kemajuan teknologi informasi ini dengan menyediakan buku-buku digital sehingga masyarakat tidak perlu datang ke perpustakaan. Harapannya perpustakaan sekolah dan perpustakaan desa semakin berkembang dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Mansur menerangkan arsip ini terbagi dalam arsip yang ada di OPD (Organisasi Perangkat Daerah), desa dan perusahaan. Khusus untuk di OPD ini pihaknya akn melanjutkan dan merapikan arsip-arsip terkait dengan Covid-19.
“Kita akan melakukan reservasi arsip terkait dengan Covid-19 di rumah sakit, tetapi tidak semua. Sebab kita akan pilih dan pilah arsip-arsip apa saja yang bisa dimasukkan di depo arsip. Pameran arsip ini sangat penting agar masyarakat bisa tahu keberadaan arsip di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Lebih lanjut Mansur mengharapkan agar masyarakat yang memiliki arsip baik foto-foto maupun naskah kuno agar melaporkan ke Dispersip. Masyarakat tidak perlu khawatir sebab arsip tersebut tidak akan diambil tetapi akan direservasi untuk mengawetkan bekerja sama dengan Dispersip Provinsi Jawa Timur.
“Nanti akan dialihmediakan, yang rusak akan diperbaiki, disampul sapi dan didaftarkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Dengan demikian bisa tahu jumlah foto-foto dan naskah kuno di Kabupaten Probolinggo. Untuk naskah kuno, kalau bisa diterjemahkan supaya masyarakat bisa tahu isinya supaya tidak putus antara masa lalu, sekarang dan akan datang,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.