Pendidikan

Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Sebut Kerjasama Survey Bersama PT. AR Sepihak

×

Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Sebut Kerjasama Survey Bersama PT. AR Sepihak

Sebarkan artikel ini

Tapanuli Selatan, BULETIN.CO.ID – Bicara legal atau tidak perlakuan Universitas Katolik ( Unika ) Atmajaya menggandeng nama Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syahada Padangsidimpuan dalam melaksanakan Survey dan Kajian terhadap program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) oleh perusahaan Tambang Emas Martabe Batang Toru yang dikelola oleh PT. AR telah terbuka tabirnya .

Kini telah mendapat penjelasan langsung dari Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan, Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, M. Ag, Minggu 26/03/2023, melalui wawancara singkat via seluler, selaku pucuk pimpinan di kampus salah satu universitas negeri ini dia menjelaskan bahwa, kerjasama tersebut tanpa sepengetahuannya dan tanpa menggunakan dokumen resmi dari UIN Syahada Padangsidimpuan.

“Mekanismenya, jika ada kerjasama menyangkut survey dan kajian sedemikian rupa, yang mengeluarkan surat rekomendasi itu Wakil Rektor III atau LP2M, ” terang Rektor Darwis

Menurutnya, hal itu harus diketahui oleh pimpinan/Rektor.Apabila tanpa sepengetahuan pimpinan tentunya bukan mewakili pihak UIN Syahada Padangsidimpuan.

“Sementara saya selaku rektor tidak ada menandatangani kerjasama tersebut, ” lanjutnya.

BACA JUGA :
TKD AMIN Sampaikan Maaf Kedatangan Anies Baswedan Yang Tertunda di Padangsidimpuan

Dia juga menjelaskan, bahwa terkait hal itu, dia sudah meminta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Syahada, Dr. Arbanurrasyd, MA, untuk mencari tahu informasi tersebut dan dia berterimakasih atas informasi yang saudara Mahmud sampaikan.

“Selain Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan, ternyata ketua LP2M UIN Syahada Padangsidimpuan, saudara Arbanurrasyd juga tidak mengetahui kerjasama tersebut, ” tegas Darwis.

Menanggapi keikutsertaan UIN Syahada Padangsidimpuan dalam proyek Kajian Pembangunan Masyarakat tanpa sepengetahuan Ketua Litbang perguruan tinggi dan Rektor, Irwan Saleh mantan Pembantu Rektor 1 UIN Syahada menjelaskan seluruh kegiatan atas nama UIN semuanya mesti sepengetahuan Pimpinan sebab sebagai lembaga perguruan tinggi semua tanggung-jawab ada pada Rektor/Pimpinan. Termasuk soal penelitian mestinya diketahui Rektor dan berada pada koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

“Artinya bila mengatasnamakan UIN mesti sepengetahuan Rektor agar dapat dipertanggung jawabkan secara administrasi, ” tukas Irwan Saleh.

Dihari yang sama, H. Mahmud Lubis, Anggota DPRD Tapsel dari Fraksi PAN kepada wartawan mengatakan, dirinya memiliki hubungan emosional dengan UIN Syahada yakni Alumni UIN Syahada yang pada masa kemarin bernama STAIN dan sebagai bahagian dari keluarga besar UIN Syahada mengingat istri Mahmud Lubis merupakan dosen di UIN Syahada.
Menyebutkan, pencatutan ini sangat merendahkan integritas nama UIN Syahada Padangsidimpuan sebagai satu-satunya lembaga perguruan tinggi negeri di kota ini.

BACA JUGA :
Pemko Padangsidimpuan Laksanakan Safari Maulid di Kelurahan Sabungan Jae

“Sebagai alumni dan keluarga besar UIN Syahada Padangsidimpuan sangat menyesalkan perbuatan ini dan berharap jangan ada kesalahan yang kedua kalinya, ” ungkapnya.

Mahmud Lubis berharap, Survey dan Kajian yang dilakukan Unika Atmajaya ini jangan sempat diragukan oleh masyarakat atas kesalahan yang sudah terjadi, karena dalam dokumen administrasi saja Unika Atmajaya sudah melakukan kesalahan dengan mencatut nama dari UIN Syahada Padangsidimpuan.

“Jika secara kebetulan ada memakai tenaga ahli atau Tim Enumerator dari alumni maupun dosen dari UIN Syahada Padangsidimpuan, sebaiknya dalam dokumen kerjasama tersebut bertuliskan alumni maupun dosen, bukan memakai nama besar UIN Syahada Padangsidimpuan, ” ungkapnya.

BACA JUGA :
Wakil Wali Kota Padangsidimpuan Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2023

Dia juga mengingatkan, apabila telah terlanjur melakukan kesalahan, ada baiknya adik-adik dari alumni UIN Syahada Padang Sidimpuan dan saudara Zilfaroni, S. Sos. I, M. A dengan jabatan sebagai Asisten Manajer Proyek dalam kajian ini agar tidak melakukan kesalahan kedua.

“Tetaplah menjaga nama besar UIN Syahada Padangsidimpuan dengan tetap independen tanpa terpengaruh dari siapapun.Jangan terpengaruh oleh PT. Agincourt Resources meski proyek ini didanai oleh mereka.Karena dana survey itu merupakan bahagian dari dana CSR yang nantinya harus dipertanggung-jawabkan oleh perusahaan, ” jelasnya

Pesan Mahmud, jika Unika Atmajaya dan teman-teman dari USU dan UIN Padangsidimpuan menjaga kredibel dan integritas kampusnya masing-masing, dia yakin survey mereka itu tak jauh beda dengan survey yang beliau lakukan dan akan diperoleh banyak kegagalan dan kecurangan data. ( Andi Hakim Nasution )

**) IIkuti berita terbaru BULETIN.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.