Cianjur, BULETIN.CO.ID – Apa yang terlihat di poto tersebut ialah rekonstruksi Piramida paling tua di Dunia yang letak nya di Gunung Padang Kecamatan Campaka Cianjur Indonesia, sekarang bukti tersebut di penuhui pepohonan, Vegetasi dan tanah sampai tidak terlihat sepenuhnya oleh mata. Minggu ( 05/02/2023)
Tapi kalau sudah bersih total itu bukti akan terlihat seperti pada gambar. Hasil penelitian para ahli sejarah yang terakhir akan terlihat seperti pada gambar yang menunjukan ada tiga kamar kosong di bawah piramid dan sampai saat ini belum ada yang bisa menembusnya.
Menurut artikel yang di terbitkan di Nationalgeographic jaringan id 19 Desember 2018, Gunung Padang bukan sekedar bukti yang muncul melainkan rangkaian struktur kuno yang memakai fondasi menggunakan kombinasi dari metode deteksi yang beda termasuk georadar ( GPR ), Tomigrafi seismic dan penggalian arkiologi.
Tim peneliti Profesor Danny Hilman Natawidjaja menerangkan bahwa Gunung Padang bukan struktur buatan manusia seutuhnya tapi di bangun pada waktu prasejarah sesudahnya.
Bagian paling atas terbagi dari tiang batu, tembok, jalan dan ruangan terbuka, sebaliknya lapisan ke dua dengan luas 13 meter dari bawah permukaan. Hasil penelitian lapisan ke dua ini sebelum di tukar oleh formasi batu alami sebenarnya itu adalah blok pilar dasar yang di susun atas struktur matriks.
Di bagian bawah ada lapisan ke tiga yang di buat dari batu – batu gumpalan dan ruang di bawah tanah yang membentang sampai dasar 30 meter.
Lapisan ke empat di susun dari batu basiltik dan tidak tau bagai mana cara pengerjaannya di pahat dengan menggunakan tangan manusia atau bukan.
Menurut Danny Hilman Natawidjaja Ahli geologi di pusat penelitian Geologi Indonesia semua area lokasi itu menjadi sasaran tes radiokarbon C 14 dan menghasilkan sangat aneh dari hasil penelusuran karbon C 14 yang akan mengungkap itu reruntuhan luas permukaan tanggal antara 3000 dan 3500 taun ke belakang sekitar 1000 taun sebelum masehi, sebelum Roma menjadi sebuah kerajaan, tapi tidak semua berakhir di situ sampai saat ini masih terus di adakan penelitian yang masih belum terungkap. ( Rhoestama)