Blitar, BULETIN.CO.ID – Desa Begelen, Kecamatan Srengat, menjadi saksi pelaksanaan Panen Raya Jagung yang diprakarsai Polres Blitar Kota pada Selasa (16/9/2025). Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Lutfi Aziz, S.T, bersama Anggota Komisi IV, Hj. Sri Indah Setijaningsih, S.E, yang ikut turun langsung ke sawah bersama petani.
Kehadiran kedua legislator itu memberi pesan kuat bahwa DPRD tidak hanya hadir dalam tataran kebijakan, tetapi juga ikut merasakan denyut kehidupan masyarakat desa. Lutfi Aziz menegaskan, panen raya ini adalah wujud sinergi nyata antara petani, pemerintah, aparat, dan DPRD.
“Tidak ada swasembada pangan tanpa kebersamaan. Semua pihak harus berjalan seiring, mulai dari petani hingga pemerintah. Panen di Srengat adalah contoh nyata bahwa kerja sama bisa menghadirkan hasil positif,” kata Lutfi.
Ia menambahkan, DPRD akan terus mengawal program pertanian, baik melalui regulasi maupun dukungan anggaran. Menurutnya, pertanian merupakan fondasi perekonomian masyarakat pedesaan, sehingga peningkatan produksi harus diimbangi dengan akses pasar dan teknologi yang lebih baik.
Sementara itu, Hj. Sri Indah Setijaningsih menilai kegiatan panen ini sebagai momentum penting untuk menguatkan ketahanan pangan di Blitar. Ia menekankan bahwa keberhasilan petani menjaga produktivitas tidak boleh berhenti di satu titik.
“Panen kali ini membuktikan semangat gotong royong. Namun yang lebih penting, bagaimana hasil panen bisa memberi manfaat nyata, tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Sri Indah juga menyoroti pentingnya kesinambungan program agar produktivitas terus meningkat. Menurutnya, DPRD akan tetap konsisten memperjuangkan kebijakan yang mendukung petani, mulai dari subsidi benih, perbaikan sarana produksi, hingga pelatihan peningkatan kapasitas.
“Kami ingin memastikan ketahanan pangan bukan hanya untuk hari ini, tapi juga menjadi jaminan bagi generasi yang akan datang,” tambahnya.
Panen Raya Jagung di Srengat akhirnya tidak sekadar menjadi acara simbolis, melainkan penegasan bahwa ketahanan pangan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi yang solid. Dengan dukungan DPRD, petani semakin percaya diri, pemerintah mendapat masukan langsung dari lapangan, dan aparat turut serta menjaga kelancaran.
Semangat kebersamaan itu diharapkan mampu memperkuat posisi Kabupaten Blitar sebagai salah satu lumbung pangan penting di Jawa Timur, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.( Imam)
