Probolinggo, BULETIN.CO.ID – Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si meminta pedagang yang selama ini berjualan di trotoar dan pinggir jalan agar masuk ke dalam Pasar Semampir. Selain itu, bangunan atau lapak yang melebihi trotoar agar segera dibongkar dan dibersihkan.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Probolinggo kepada sejumlah pegadang yang berjualan di pinggir jalan di sela-sela pengecekan harga sembako di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan pada Selasa (19/3/2024).
Permintaan pembongkaran dan penertiban pedagang ini dilakukan oleh Pj Bupati Ugas usai mendapatkan curhatan dari sejumlah pedagang yang ada di dalam pasar. Mereka berharap agar Pemerintah Daerah dapat menertipkan pedagang yang berjualan di jalan dan trotoar depan Pasar Semampir.
Begitu keluar dari dalam Pasar Semampir, Pj Bupati Ugas didampingi sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait langsung merespon keluhan pedagang dan mendatangi para pedagang yang dikeluhkan oleh pedagang yang ada di dalam pasar. “Tolong ini di bongkar, karena berjualan di trotoar ini tidak boleh,” katanya.
Menurut Pj Bupati Ugas, keberadaan pedagang di depan pasar ini banyak dikeluhkan oleh pedagang yang ada di dalam pasar. Sebab masyarakat akhirnya malas untuk masuk ke dalam karena di luar banyak jualan-jualan yang tidak sesuai dengan aturan dan bukan tempatnya.
“Di dalam dia bayar retribusi dan yang di luar tidak. Makanya sekarang saya perintahkan dan saya kasih waktu seminggu. Mulai besok bisa sosialisasi dan tim akan turun ke lokasi para pedagang,” jelasnya.
Pj Bupati Ugas mengakui memang beberapa personil, terutama Satpol PP sudah beberapa kali mengingatkan dan ternyata kembali lagi berjualan di trotoar dan pinggir jalan depan Pasar Semampir.
“Dengan kehadiran ini saya tegas akan bongkar semua. Saya beri waktu satu minggu dan tidak ada kompromi. Nanti DLH supaya dikasih pot-pot besar diberi tanaman bunga supaya indah. Walaupun pasar tapi tidak kumuh. Jadi ini termasuk yang jualan disini dosa karena yang di dalam bayar retribusi tetapi tidak laku. Sementara disini tidak bayar apa-apa dan melanggar aturan,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Sudarsono.
